I.Elastisitas Bahan
Elastisitas adalah kemampuan benda padat untuk kembali ke bentuk semula setelah gaya yang bekerja pada benda tersebut dihilangkan. Benda-benda yang memiliki sifat elastis disebut benda elastik, misalnya karet gelang, mistar plastik, dan pegas baja.
Selain memiliki sifat elastis, benda padat juga memiliki sifat plastis, yaitu sifat yang bertolak belakang dengan sifat elastis. Benda yang memiliki sifat plastis disebut benda plastik, misalnya tanah lempung dan plastisin
II.Hukum Hooke
Hukum Hooke menyatakan bahwa gaya yang bekerja pada pegas sebanding dengan konstanta pegas dan pertambahan panjang pegas. Jika sebuah gaya bekerja pada sebuah pegas hingga pegas terenggang
III.Regangan
adalah bagian dari deformasi, yang dideskripsikan sebagai perubahan relatif dari partikel-partikel di dalam benda yang bukan merupakan benda kaku. Definisi lain dari regangan bisa berbeda-beda tergantung pada bidang apa istilah tersebut digunakan atau dari dan ke titik mana regangan terjadi.
Dalam benda kontinu, bidang yang terdeformasi dihasilkan dari tegangan yang diaplikasikan akibat adanya gaya atau pemuaian di dalam benda. Hubungan antara tegangan dan regangan diekspresikan sebagai persamaan konstitutif, seperti hukum hooke mengenai elastisitas linear. Benda yang terdeformasi dapat kembali ke kondisi semula setelah gaya yang diaplikasikan dilepas, dan itu disebut sebagai deformasi elastis. Namun ada juga deformasi tidak dapat dikembalikan meski gaya telah dilepas, yang disebut dengan deformasi plastis, yang terjadi ketika benda telah melewati batas elastis atau yield dan merupakan hasil dari slip atau mekanisme dislokasi pada tingkat atom. Tipe lainnya dari deformasi yang tidak dapat kembali yaitudeformasi viscous atau deformasi viskoelastisitas.
IV.Tegangan
dalam mekanika kontinuum adalah besaran yang menunjukan gaya internal antar partikel dari suatu bahan terhadap partikel lainnya. Seperti contoh, batang padat vertikal yang menyokong beban,setiap partikel dari batang mendorong partikel lainnya yang berada di atas dan dibawahnya. Gaya makroskopik yang terukur sebenarnya merupakan rata-rata dari sejumlah besar tumbukan dan gaya antarmolekul di dalam batang tersebut.
Tegangan di dalam suatu benda bisa terjadi oleh berbagai mekanisme, seperti reaksi terhadap gaya eksternal (misal gravitasi) yang diaplikasikan ke bahan curah, juga reaksi terhadap gaya yang diaplikasikan ke permukaannya seperti gaya kontak, tekanan eksternal, dan gesekan. Setiap deformasi dari benda padat menghasilkan tegangan elastis, mirip dengan reaksi gaya pada pegas yang selalu kembali ke bentuk semula. Pada cairan dan gas, tegangan elastis hanya terjadi ketika deformasi mengubah volume. Namun deformasi akan selalu berubah seiring dengan waktu, termasuk cairan (misal pelumas yang viskositasnya berubah sehingga harus diganti secara periodik).
Sejumlah tegangan yang signifikan dapat terjadi bahkan ketika deformasi hampir tidak terlihat. Tegangan dapat terjadi tanpa adanya gaya dari luar, yang disebut dengan built-in stress atau tegangan dari dalam seperti pada manufaktur beton pracetak dan kaca tempa. Tegangan juga dapat terjadi tanpa adanya gaya kontak sama sekali, baik dari dalam maupun dari luar, misal karena perubahan temperatur, perubahan komposisi kimia, dan paparan gaya magnet.
Tegangan sepanjang permukaan (ditunjukan dengan warna kuning) adalah gaya yang dikerjakan oleh bola bagian atas di atas bola bagian bawah, dibagi dengan luas permukaan.
Jembatan gantung suku Inca di atassungai Apurimac,contoh aplikasi tegangan mekanis.